Sabtu, 04 Maret 2023

PERENCANAAN SPAM PERDESAAN PEKON TANJUNG REJO KECAMATAN BANGKUNAT KABUPATEN PESISIR BARAT

Air Minum merupakan kebutuhan dasar dan hak bagi semua warga negara yang menjadi kewajiban oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk memenuhinya. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan air minum akan terus meningkat. Pada saat ini pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum  (SPAM) di Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari SPAM Perkotaan (dan SPAM Perdesaan, yang ada hanya dapat melayani konsumen sebesar 15,15% (Review RISPAM 2021) dari jumlah penduduk yang ada. Tingkat layanan air minum di Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat Kabupaten  Pesisir Barat pada saat ini hanya mencapai 10%, Hal ini disebabkan oleh berkurangnya debit air dari sumber mata air. kerusakan dan kebocoran jaringan serta penyumbatan pipa akibat sedimentasi pada SPAM eksisting. Dengan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 2.755 jiwa, maka diproyeksikan jumlah penduduk di Pekon Tanjung rejo pada tahun 2041 adalah  3.678.  Direncanakan  pembangunan SPAM Pekon Tanjung Rejo dengan system gravitasi mengambil sumber air baku Sungai Way Pintau (Debit 3,5 m3/det),  dengan debit rencana yang sebanyak 5 l/detik dapat melayani sampai 20 tahun dengan tingkat layanan 80% (2.942 jiwa).

Kata kunci: Air Minum, Debit, Proyeksi, SPAM, Tingkat layanan

A. Pendahuluan
Air Minum merupakan kebutuhan dasar dan hak bagi semua warga negara yang menjadi kewajiban oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk memenuhinya. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan air minum akan terus meningkat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu tolok ukur kesejahteraan masyarakat serta mendorong produktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, penyediaan air minum menjadi aspek yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat saat ini hanya terlayani 10% dari 2.755 jiwa penduduknya. 
Untuk itu diperlukan adanyan rencana SPAM yang baru untuk dapat melayani kebutuhan air minum di Pekon Tanjung Rejo untuk kebutuhan selama 20 tahun ke depan. Dimana SPAM tersebut memenuhi kriteria ketersediaan sumber air baku, proyeksi kebutuhan air, rencana layanan, pembiayaan dan simulasi hidrolis perpipaan

B. Kriteria Perencanaan
Suatu sistem penyediaan air bersih harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa agar dapat memenuhi tiga tujuan berikut : 
  1. Tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air bersih.
  2. Tersedianya air setiap waktu atau berkesinambungan.
  3. Tesedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat / pemakai. 
Periode perencanaan suatu sistem penyediaan air bersih dianjurkan untuk disinkronisasikan dengan horison dan tahapan perencanaan induk kota dengan jangkauan ideal sekitar 10 tahun. Perencanaan tersebut harus dibagi dalam beberapa tahapan dimana periode setiap tahapan adalah 5 tahun. Perhitungan kebutuhan air bersih di suatu kota dapat dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :

  QT = Pn x C x F + QL
Dimana :
QT`= Kebutuhan air total pada tahun ke ”n”
C = Pemakaian air perkapita pada akhir tahun ”n”
F = Faktor tingkat pelayanan pada akhir tahun ”n”
QL = Kebutuhan lainnya pada akhir tahun ”n”
Pn = Jumlah penduduk kota

1. Proyeksi penduduk harus diperhitungkan sesuai dengan periode perencanaan. Dan kebutuhan air minum untuk masyarakat harus diperhitungkan juga untuk kebutuhan masa mendatang sesuai dengan periode perencanaan studi ini. Oleh sebab itu besaran kebutuhan ini sangat tergantung kepada proyeksi jumlah penduduk yang ada saat ini dan kecenderungan pertumbuhannya. Didalam memproyeksikan kondisi pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah kajian, dalam kurun waktu tertentu (Time Series) dari pertumbuhan jumlah penduduk masa lalu sampai saat ini. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk pada suatu daerah kajian dapat menggunakan dasar-dasar perhitungan yaitu sebagai berikut:
  • Metode Geometrik
  • Metode Geometrik
  • Metode Aritmatik
2. Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan air rata/org/hari = 100 – 150 liter/org/hari
Keb. air bersih = Penduduk x Keb. air rata-rata

3. Kapasitas Pengolahan (Kebutuhan hari maksimum)
Faktor hari maksimum = 1,15
Kap. Pengolahan  = Keb. Air bersih x faktor hari max

4. Kapasitas Distribusi (Kebutuhan jam puncak)
Faktor jam puncak = 1,75
Kap. Distribusi  = Keb. Air bersih x faktor  jam puncak

5. Perhitungan Hidrolis Dalam Pipa
Perencanaan jaringan pipa transmisi sampai ke reservoar, dengan kriteria perencanaan yang dipakai dalam menghitung jaringan pipa tersebut adalah sebagai berikut :
  • Faktor jam puncak sebesar 1.75
  • Koefisien Kekasaran ( C ) diambil 110 atau 130
  • Kecepatan aliran ( V ) diambil 1.00 – 1.50 m/det
Didalam menentukan koefisien kekasaran tergantung kepada kondisi pipa yang dipakai, jika pipa yang digunakan dalam kondisi baik (belum digunakan) maka koefisien kekasarannya sebesar 130, sedangkan jika pipa yang ada telah berfungsi sebagaimana mestinya (telah digunakan) maka koefisien kekasarannya akan bernilai 120 atau 110. Untuk perhitungan hidrolis digunakan rumus Hazen Wiliams, yaitu sebagai berikut :

dimana  :
Hl : Head Loss yang terjadi pada pengaliran dalam pipa (m)
C : Koefisien kekasaran Hazen Williams
Q : Kapasitas yang dialirkan, (m3/det)
D : Diameter pipa, (m)

L : Panjang pipa, (m)
Setelah dimensi diperoleh dari hasil perhitungan hidrolis, maka dapat dihitung kekuatan struktur bangunan dengan menggunakan standar teknis dan data penyelidikan tanah yang ada. Untuk menganalisa kinerja suatu sistem distribusi air baku di dalam pipa, digunakan perangkat lunak EPANET.

3. Pembahasan
3.1 Kebutuhan Air minun
Dari data jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya, maka proyeksi jumlah penduduk di Pekon Tanjung Rejo dapat dhitung dengan rumus persamaan Geometris

Tabel 1. Proyeksi Jumlah Penduduk Pekon Tanjung Rejo

Tahun

Jumlah Penduduk (jiwa)

2021

 2.755

2022

 2.801

2023

 2.847

2024

 2.893

2025

 2.940

2026

 2.986

2027

 3.032

2028

 3.078

2029

 3.124

2030

 3.170

2031

 3.216

2032

 3.263

2033

 3.309

2034

 3.355

2035

 3.401

2036

 3.447

2037

 3.493

2038

 3.540

2039

 3.586

2040

 3.632

2041

 3.678


Dari uraian di atas, maka diperkirakan besarnya kebutuhan air minum, dapat disajikan pada grafik di bawah ini. 
Tabel 2. Proyeksi Kebutuhan Air Minum Pekon Tanjung Rejo



3.2 Rencana Sistem
Sumber air baku untuk kebutuhan air bersih Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat diambil dari sungai Way Pintau (Q=3,5 m3/detik) yang mengalir ke pantai Barat Kabupaten Pesisir Barat. Secara kualitas air baku yang ada memenuhi persyaratan dan kuantitas sangat potensi oleh karena kondisi rona lingkungan hutan yang belum terambah (kawasan Hutan Lindung dan TNBBS).

Tabel 3. Pengukuran Debit Way Pintau



Peta lokasi sumber air baku dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Peta Trase Jaringan perpipaan SPAM Pekon Tanjung Rejo

Dari sumber air baku yang ada di sekitar wilayah pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat, maka direncanakan sistem pasokan air baku dilakukan secara gravitasi, dengan elevasi bangunan intake el. + 84 mdpl dan debit rencana sebesar 5 lt/det untuk memenuhi kebutuhan air sampai dengan tahun 2041.


Gambar 2. Proyeksi Kebutuhan Air Minum SPAM Pekon Tanjung Rejo

Sistem pengaliran secara gravitasi dengan pipa transmisi dia. 150 mm sepanjang ± 600 m’ dan kemudian air ditampung pada reservoar distribusi kap. 50 m3 pada  elevasi + 53 mdpl. Air yang ditampung pada reservoar kemudian didistribusikan secara gravitasi. Secara skematik SPAM Tanjung Rejo dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Gambar 3. Skematik SPAM Pekon Tanjung Rejo

Adapun perhitungan hidrolis system pengaliran ini dapat dilihat dibawah ini, berikut besarnya pembiayaan pembangunan sistem ini.

Tabel 4. Pembiayaan SPAM Pekon Tanjung Rejo



Gambar 4. Simulasi Hidrolis perpipaanSPAM Pekon Tanjung Rejo dengan EPANET

4.Kesimpulan

  1. Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat saat ini hanya terlayani 10% dari 2.755 jiwa penduduknya. Untuk itu diperlukan adanyan rencana SPAM yang baru untuk dapat melayani kebutuhan air minum di Pekon Tanjung Rejo untuk kebutuhan selama 20 tahun ke depan.
  2. Sumber air baku untuk kebutuhan air bersih Pekon Tanjung Rejo Kecamatan Bangkunat diambil dari sungai Way Pintau (Q=3,5 m3/detik) yang mengalir ke pantai Barat Kabupaten Pesisir Barat. Secara kualitas air baku yang ada memenuhi persyaratan dan kuantitas sangat potensi oleh karena kondisi rona lingkungan hutan yang belum terambah (kawasan Hutan Lindung dan TNBBS).
  3. Sistem pengaliran secara gravitasi dengan pipa transmisi dia. 150 mm sepanjang ± 600 m’ dan kemudian air ditampung pada reservoar distribusi kap. 50 m3 pada elevasi + 53 mdpl. Air yang ditampung pada reservoar kemudian didistribusikan secara gravitasi.
  4. SPAM Pekon Tanjung Rejo dengan rencana Pembiayaan Rp.1.782.657.000,- dan dapat melayani sampai 20 tahun dengan tingkat pelayanan 80% (2.942 jiwa).

Ucapan terima kasih
Penulis mengucapkan terima kasih CV. Wirawan Konsultan yang telah melibatkan penulis sebagai Tenaga Ahli dalam hasil perencanaan SPAM Perdesaan Pekon Tanjung Rejo dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pesisir Barat atas kesediaannya memberikan data sekunder. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ilmiah ini.

(makalah ini dipublikasikan dalam acara Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) tanggal 15 Maret 2023 yang diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung)

Daftar pustaka
  1. CV. Wirawan Konsultan. (2022) Perencanaan SPAM DAK TA. 2023 Kabupaten Pesisir Barat, Krui.
  2. CV. Wirawan Konsultan. (2021) Penyusunan Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Pesisir Barat 
  3. Juwita, D.W, Cornelia, R., Dirgantara, A., S., Suprapto, S., Raharjo, I., (2014) Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pedesaan Dusun IV Desa Sumberejo Kabupaten Tanggamus. Jurnal Ilmian Tektan, Politeknik Negeri Lam;pungA.
  4. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, (2005), Standar Teknis tentang Pembangunan Air Bersih Perkotaan dan Pedesaan. Dirjen Cipta Karya. Jakarta
  5. Ismadi dan Suprapto, (2013), BPP Pengelolaan Air Bersih. Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung
  6. Kementerian Kesehatan RI, (1990) Permenkes 416/Menkes/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
  7. Linsley, R.K dkk, (1985) Teknik Sumberdaya Air (Edisi2-Terjemahan Djoko Sasongko. Penerbit Airlangga. Jakarta
  8. Sekretaris Negara RI, (2005),  Lampiran PP no. 16 tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum, Setneg RI. jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SIMAK ARTIKEL LAIN YANG MENYENANGKAN....