Selasa, 03 April 2012

Mari Berlibur Di Lampung Barat "Hidden Paradise"

Kalau kita mendengar Lampung Barat atau Kota Liwa, mungkin yang terbayang adalah bencana alam Gempa Bumi tahun 1994 yang meluluhlantakan sebagian Kota Liwa dan menimbulkan korban jiwa. 

Memang Lampung Barat merupakan salah satu Supermarket bencana alam, dari bencana Gempa, Tsunami, Longsor dan Banjir merupakan jenis bencana yang pernah terjadi di Bumi Beguai Jejama Sai Betik. NamunLampung Barat tidak hanya dapat  melihat dari aspek kebencanaan, betapa banyak potensi pariwisata yang dapat kita nikmati. Mulai dari wisata tirta (pantai, danau dan sungai), wisata budaya dan wisata agroforestry dapat menjadi alternatif menghilangkan kepenatan kita dari kesibukan sehari-hari. Beberapa pilihan objek wisata yang mungkin menarik untuk kita kunjungi di Lampung Barat :
Wisata Tirta
1.       Wisata Bahari Pantai Tanjung Setia
Salah satu dari 6 Pantai dengan ombak terbesar di dunia dengan ketinggian mencapai 6 m dan panjang 200 m. Terletak sekitar 49 km dari Liwa. Merupakan surga bagi kaum peselancar. Ombak terbesar selama periode bulan April dan Oktober, dimana Pantai Tanjung Setia menjadi salah satu objek wista bagi wisman terbanyak untuk surfing di Provinsi Lampung. Tidak hanya Pantai Tanjung Setia yang sangat cocok untuk surfing, namun sepanjang pesisir Lampung Barat memiliki ombak yang menantang bagi para peselancar.  Fasilitas yang tersedia terdapat 15 penginapan/cottage yang tersebar sepanjang pesisir Lampung Barat.
2.       Wisata Danau Ranau
Dengan panorama alam danau dengan airnya yang tenang dan dilingkupi perbukitan hijau. Seminung Lumbok Resort merupakan kawasan wisata terpadu yang berada di tepian Danau Ranau di Kecamatan Lumbok Seminung. Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain berenang, mandi air panas, berperahu, memancing, trekking, out bond, paralayang dan penelitian ekologi danau. Terdapat fasilitas penginapan dan convention hall pada Seminung Lumbok Resort yang berada di tepian Danau Ranau.
3.       Wisata Pulau Pisang
Merupakan satu dari dua pulau yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat. Potensi wisata yang terdapat di pulau ini antara lain menyelam, snorkling dan permancingan. Salah satu keunikan dari perairan Selat Pisang adanya populasi lumba-lumba, terdapat dua jenis lumba-lumba yaitu lumba-lumba paruh panjang dan paruh pendek.
4.       Pusat Penangkaran Penyu Di Pekon Muara Tembulih
Wilayah ini merupakan bagian dari Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Lampung Barat. Terdapat 4 jenis penyu yang singgah di kawasan ekowisata inj yaitu penyu sisik, penyu lekang, penyu hijau dan penyu belimbing.
5.       Wisata Arung Jeram
Salah satu wisata yang sangat menantang di Kabupaten Lampung Barat adalah Arung Jeram Way Besay  yang dimulai Pekon Sukajaya, aliran sungai Way Besay membentuk jeram-jeram dengan lintasan  jeram kelas II dan III sepanjang 10 km.

Wisata Budaya
1.       Wisata Adat
Warisan budaya Kerajaan Skala Brak yang masih lestari sampai saat ini, menjadi potensi wisata budaya antara lain : Pesta Budaya Sekura Cakak Buah, kerajinan kain tapis, Ngumbai Lawok, Tari Kenui dan Tari Batin, dan arsitektur tradisional  rumah adat.
2.       Wisata Ziarah Gunung Pesagi
Gunung Pesagi merupakan salah satu tempat sakral  khususnya bagi masyarakat Lampung, untuk mencapai puncak Gunung Pesagi dapat melalui Pekon Bahway  dan Pekon Hujung. Dimana saat ini Pekon Hujung tengah dikembangkan menjadi Desa Wisata. Salah satu daya tariknya adalah Arsitektur Rumah Sabukh, dengan ciri khas atap rumah yang di buat dari ijuk atau sabut aren dan dinding rumah terbuat dari bambu.



Wisata Agroforestry
1.       Repong Damar
Salah satu kearifan lokal yang masih terpelihara baik sebagai upaya pelestarian hutan marga.
Di kawasan agroforestry ini para wisatawan dapat menikmati kesejukan repong damar dan menyaksikan atraksi panjat damar.
2.       Kopi Luwak
Kopi Robusta yang merupakan salah satu komoditi  utama perkebunan di Lampung Barat sudah mendapat  pengakuan dari para pembeli di luar negeri.  Hal ini ditunjukkan dari sertifikasi yang dilakukan oleh Rain Forest Alliance, 4C dan Utz Kapeh.  Beberapa eksportir sudah bermitra dengan petani Lampung Barat antara lain PT. Nestle Lampung, PT. Inco Cafco, PT. Louis Dreyfus, PT. Indocom, dan PT. Armajaro Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir produk kopi mengalami pertumbuhan dengan maraknya pengusahaan Kopi Luwak sebagai produk turunan dari biji kopi.  Kopi Luwak merupakan komoditas yang diproses melalui fermentasi secara alami dalam pertu binatang sejenis musang yang dikenal dengan Luwak atau Musong dalam bahasa Lampung.  Beberapa pelaku usaha Kopi Luwak yang diidentifikasi di Lampung Barat antara lain di Kecamatan Balik Bukit dan Batu Ketulis. Produksi Kopi Luwak di Kabupaten Lampung Barat saat ini telah mencapai 440 kg/bulan.





Kota Liwa yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Lampung Barat terletak di utara Kota Bandar Lampung dengan jarak tempuh melalui transportasi darat + 5-6 jam perjalanan. Sedangkan untuk menuju Kawasan Wisata Pantai Tanjung Setia berkisar 1-2 jam perjalanan dari Kota Liwa atau melalui Jalan Nasional Lintas Barat dari Bandar Lampung selama  + 6 jam. Untuk menuju Kawasan Seminung Lumbok Resort berjarak tempuh + 1 jam dari Kota Liwa.

Semoga info wisata ini dapat memberikan gambaran dan membangun minat seluruh pembaca untuk berwisata di Bumi Beguai Jejama Sai Betik Lampung Barat.

Penghargaan bersih-bersih versus kesadaran bersih-bersih

“Kebersihan sebagian dari iman”
Kita semua sudah sangat hapal dan paham arti dari kalimat tersebut, walaupun apakah kita telah melakukan atau belum itu adalah hal berbeda. Tergelitik saya untuk membandingkan sebuah upaya pemberian penghargaan bagi daerah di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan (baca : Penghargaan Adipura) disandingkan dengan sebuah kesadaran akan bersih-bersih.
Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian terhenti pada tahun 1998. Dalam lima tahun pertama, program Adipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi "Kota Bersih dan Teduh". Program Adipura kembali dicanangkan di Denpasar, Bali pada tanggal 5 Juni 2002, dan berlanjut hingga sekarang. Pengertian kota dalam penilaian Adipura bukanlah kota otonom, namun bisa juga bagian dari wilayah kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu.  Peserta program Adipura dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan jumlah penduduk, yaitu kategori kota metropolitan (lebih dari 1 juta jiwa), kota besar (500.001 - 1.000.000 jiwa), kota sedang (100.001 - 500.000 jiwa), dan kota kecil (sampai dengan 100.000 jiwa). Kriteria Adipura terdiri dari 2 indikator pokok, yaitu:
  1.          Indikator kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan kota
  2.     Indikator pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen, dan daya tanggap. (sumber wikipedia)

Ketika suatu kota/daerah ikut dalam kegiatan penghargaan bersih-bersih, artinya semua pemangku kepentingan (stakeholder) mulai dilibatkan. Mulai dari rapat-rapat kerja, rencana kerja, pembagian tugas dan target waktu pelaksanaan yang semakin sibuk ketika mendekati waktu pemantauan atau penilaian oleh panitia penghargaan bersih-bersih.
Sebenarnya program bersih-bersih tersebut sangat baik dalam upaya menciptakan kota bersih dan teduh. Namun menjadi ironi apabila yang lebih semangat untuk bersih-bersih adalah unsur pemerintah dibandingkan oleh masyarakat luas yang akan lebih menikmati manfaat bersih-bersih tersebut. Ketika semua unsur pemerintahan dibebankan untuk “membersihkan” lingkungannya atau daerah binaannya, sementara unsur masyarakat cenderung menjadi penonton pelaku “bersih-bersih”.
Sehingga kita terjebak pada upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan teduh dengan capaian besarnya untuk mendapatkan sebuah “penghargaan” dibandingkan meningkatkan kesadaran semua elemen untuk hidup dalam lingkungan yang bersih dan teduh. Alangkah lebih baiknya, semua pemangku kepentingan baik pemerintah melalui kegiatan pemberdayaan yang melibatkan seluruh masyakat bersama-sama berupaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehingga ada atau tanpa sebuah penghargaan menjadi pola hidup kita semua. Semoga kedepan kesadaran untuk hidup yang bersih dan terciptanya lingkungan yang teduh  menjadi upaya kita semua dan untuk kita semua, serta selamat mengikuti Program Adipura Tahun 2012 untuk daaerah yang menjadi pesertanya.

SIMAK ARTIKEL LAIN YANG MENYENANGKAN....